Jumat
21 Jun 2025
18.49
    KATEGORI
    KESENIAN DAN BUDAYA [0]
    PERTANIAN DAN PERKEBUNAN [0]
    BADAN MUSYAWARAH (BAMUS) [0]
    KERAPATAN ADAT NAGARI (KAN) [1]
    BA BALIAK KA SURAU [0]
    BUNDO KANDUANG [0]
    ADAT ISTIADAT MINANGKABAU [8]
    PROFIL LAREH NAN PANJANG [0]
    PERANGKAT NAGARI TAHUN 2012 [0]
    USAHA KECIL DAN MENENGAH [0]
    NINIAK MAMAK [1]
    PETERNAKAN DAN PERIKANAN [0]
    KABA JO BARITO DI NAGARI [1]
    AREA MEMBER
    ADAT PASAMBAHAN
    ALUR ADAT
  • ALUR ROKOK JO SIRIAH
  • ALUR MAKAN JO MINUM
  • ALUR ADAT KA TANGAH
  • ALUR TIMBANG TANDO
  • ALUR MOHON DIRI
  • ALUR MAMBAO KATO MUFAKAT
  • ALUR DI PAKUBURAN


  • PASAMBAHAN ANAK MUDO
  • JUARO KA TANGAH
  • MAMPARENAI JAMBA
  • ADAT KA TANGAH
  • MANJAPUIK MARAPULAI
  • SI ALEK MINTAK DIRI


  • PIDATO PASAMBAHAN
  • PIDATO SIRIAH DARI SIPANGKA
  • PIDATO SIRIAH DARI SIALEK
  • PIDATO BALEGA
  • PIDATO PANJANG


  • PANTUN PASAMBAHAN
  • PANTUN PASAMBAHAN SIRIAH
  • PANTUN SIRIAH
  • PANTUN MAMPARENAI JAMBA
  • PANTUN MUFAKAT
  • PANTUN SIALEK MINTAK DIRI

  • BERITA TERKINI
    Isu Gempa dan Tsunami 2012
    dan Cuaca Ekstrim


    Berdasarkan Surat Edaran Gubernur Sumbar tertanggal 27 April 2012, Irwan Prayitno meminta 7 kabupaten dan kota di pesisir pantai memberlakukan status siaga darurat gempa bumi dan tsunami hingga 30 Juni 2012, menjadi biang kerok keresahan warga, utamanya yang bertempat tinggal di wilayah rawan tsunami yang populer dengan sebutan “Zona Merah”. Semua pakar gempa bersepakat, bahwa tak ada ilmu dan teknologi yang bisa memastikan kapan gempa akan datang. Terlepas benar atau tidaknya akan isu gempa tersebut,masyarakat yang masih trauma dengan peristiwa tsunami di Aceh dan pesisir Sumatera lainnya, tentu berharap pemerintah lebih sungguh-sungguh memberikan perhatian lebih terhadap rencana mitigasi dan bersiaga bencana.Berhubungan pula dengan itu dengan situasi siaga bencana akan cuaca ekstrim makin menambah trauma masyarakat.


    " Baa' nyeh kito di piaman lai,..
    Ibaraik takuik ka kudo,jan lari ka ikuanyo,tapi bagageh lari kakapalonyo....sakali sakali agiah berita nan agak sajuak pak..."

    JENDELA PERISTIWA









    AREA CHATING

    Ma Ota Lamak
    Anda bisa chating dengan pengunjung lain yang sedang online.Ketik nama anda pada kotak nama dan klik connect.Anda sudah bisa chating dengan pengunjung online lainnya...enjoy!!

    ARSIP


    web counter
    Total Kunjungan

    Kecamatan VII Koto Sei.Sarik Kabupaten Padang Pariaman - 25573

    Main » 2013 » Februari » 20
    ASAL NAMA MINANGKABAU
    Disebutkan bahwa pada suatu masa datang Anggang dari lauik, bermaksud hendak menaklukan mereka. Pasukan yang datang dari laut tersebut berkekuatan besar, dan tidak mungkin dihadapi oleh suku bangsa ini. Mendapat kenyataan seperti itu, bermufakatlah Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih nan Sebatang serta Cati Bilang Pandai, untuk mencari akal bagaimana menghadapi musuh yang datang tersebut.
    Setelah berunding beberapa saat, akhirnya datanglah kata sepakat, bahwa untuk menghadapi lawan yang kuat, bukanlah dengan kekuatan pula. Lagi pula kekuatan yang ada pada mereka tidak mungkin menang melawan kekuatan besar itu. Cara yang terbaik adalah dengan tipu muslihat. Muslihat yang dipilih adalah dengan adu kerbau, antara mereka dengan musuh dari laut itu. Siapa yang ... Selengkapnya
    Kategori: ADAT ISTIADAT MINANGKABAU | Views: 19256 | Ditulis oleh: elok | Tanggal: 20 Feb 2013 | Komentar (2)

    Wilayah Minangkabau dilukiskan dalam Tambo secara semu, tidak mudah ditafsirkan begitu saja. Penggambaran wilayah atau tempat-tempatnya seperti ada dengan nyata, sehingga menimbulkan tafsiran yang berbeda di antara penulis, di mana sebenarnya letak perbatasan wilayah tersebut.
                Mirip dengan asal-usul nenek moyang Minangkabau penggambarannya, maka wilayah negeri ini pun disampaikan dengan kalimat-kalimat semu tapi bermakna. Seperti kita ketahui bahwa kedatangan atau tempat Maharaja Diraja berlabuh dan pertama kali menjejakkan kakinya, dikisahkan sebagai berikut: Di lagundi nan baselo, dakek bukik Siguntang-guntang, di sinan lurah satungkal benang, lurah  nan indak baraia, di situ bukik nan indak barangin-barangin-angin, di situlah banto nan barayun, di bawah batu hamparan ... Selengkapnya
    Kategori: ADAT ISTIADAT MINANGKABAU | Views: 2214 | Ditulis oleh: elok | Tanggal: 20 Feb 2013 | Komentar (0)